pikniklagi

Sunday, September 30, 2018

Makalah Outline, Kutipan dan Daftar Pustaka

Makalah 
Outline, Kutipan dan Daftar Pustaka

A. OUTLINE (Kerangka Karangan)
1. Pengertian Kerangka Karangan/ Ragangan/ Outline.
Outline menurut bahasa adalah kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. Jadi outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Jadi kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan atau kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
Menurut para ahli :
- Nursito (2000:5-4), kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
- Soeparno (2004:38), kerangka karangan adalah kerangka tulis yang menggambarkan bagian-bagian atau butir-butir isi karangan dalam tataan yang sistematis.

2. Pentingnya Membuat Kerangka Karangan
Karena seseorang yang mengarang tanpa membuat kerangka karangan maka :
-  Pengarang mudah terjerumus ke arah keadaan yang anarkhis.
-  Pengarang mudah kehilangan control terhadap karangan yang ia tuju.
- Masalah dan uraian yang disuguhkan dalam karangan menjadi kabur, kurang jelas, banyak bahan yang terlupa, ada bagian yang sejajar.

3. Proses / Tahapan Menulis
- Tahap prapenulisan/perencanaan penulisan (prewriting)
   · Penentuan / pembatasan topik karangan,
   · Penentuan tujuan penulisan, dan
   · Penyusunan rencana karangan.
- Tahap penulisan (writing)
- Tahap pascapenulisan/revisi (postwriting)

4. Langkah-langkah Membuat Kerangka Karangan
- Menyusun semua ide pokok yang berhubungan dengan topik yang akan ditulis,
- Mencatat semua ide pokok yang muncul dari data tertulis maupun dari data wawancara,
- Menyusun dan menyeleksi ulang terhadap ide yang tidak penting,
- Memeriksa ulang apakah masih terdapat ide yang tidak sesuai atau terdapat ide yang belum dimasukkan serta memeriksa kembali urutan semua ide, dan
- Setelah membuat kerangka karangan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan.

5. Macam-macam Kerangka Karangan
- Berdasarkan sifat rincian
 · Kerangka karangan sementara / non formal : cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alas an topiknya tidak kompleks, akan segera digarap.
 · Kerangka karangan formal : terdiri atas tiga tingkat, dengan alas an topiknya sangat kompleks, topiknya sederhana tetapi tidak segera digarap.
- perumusan teksnya:
  · Kerangka kalimat.
  · Kerangka topik.
  · Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka topik.

6. Syarat Kerangka Karangan yang Baik
- Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas. Lalu, buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
- Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.
- Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian idea tau pikiran itu tergambar jelas.
- Harus menggunakan symbol yang konsisten.

7. Macam-macam Bentuk Karangan
- Kerangka kasar menuju kerangka sempurna,
- Kerangka sistem lekuk dengan angka romawi, huruf kapital, dan angka arab,
- Kerangka sistem lekuk dengan angka desimal,
- Kerangka sistem lurus dengan angka romawi dan desimal,
- Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian kualitatif,
- Kerangka karangan dengan romawi dan desimal lurus model kerangka penelitian kualitatif.

Bentuk kerangka karangan :
- Kerangka karangan diungkapkan dalam bentuk kata : kerangka karangan topik.
- Kerangka karangan diungkapkan dalam bentuk kalimat : kerangka kalimat.
- Kerangka karangan dalam beberapa kalimat : kerangka alinea.
- Kerangka karangan dalam beberapa paragraph : proposal.

8. Salah Satu Contoh Tampilan Bentuk Karangan
Topik : Kesehatan Mental Islami
Judul : Konsep Kesehatan Mental Islami dan Aktualisasinya di Lingkungan Sekolah
Tujuan Penulisan : Menjelaskan tentang Hakikat Kesehatan Mental Islami dan Aktualisasinya di Lingkungan sekolah
Kerangka Karangan :
BAB I. Pendahuluan
A.      Latar Belakang Masalah
B.      Rumusan Masalah
C.      Metode Pemecahan Masalah
BAB II. Pembahasan
A.      Kesehatan Mental Islami
1.       Pengertian Kesehatan Mental Islami
2.       Hakikat Kesehatan Mental Islami
3.       Batasan Kesehatan Mental Islami
4.       Objek Kesehatan Mental Islami

9. Pola Susunan  Kerangka Karangan
a. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
b. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:
1) klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.


B.   KUTIPAN
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Tujuan Kutipan:
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.
Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
 a.  landasan teori
 b.  penguat pendapat penulis
 c.  penjelasan suatu uraian
 d.  bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi

Ada tiga cara menempatkan sumber kutipan dalam tulisan, yaitu:
1. cara ringkas, yaitu cara menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara tanda kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip.
2. cara langsung, yaitu cara menempatkan sumber kutipan langsung dibawah sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip. Antara pernyataan atau teks dalam tulisan dengan sumber kutipan dipusahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis pemisah dengan teks adalah satu spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber kutipan adalah dua spasi, sedangkan garis baris dari kutipan itu sendiri adalah satu spasi
3. cara menempatkan sumber kutipan di kaki halaman, cara ini lazim dfisebut footnote (catatan kaki) dan cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks dengan footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak baris antara garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan jarak baris antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk footnote seperti indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu spasi, sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain dalam tiap halaman adalah dua spasi.

Contoh kutipan
1. Kutipan langsung
“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
2. Kutipan tak langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)


C.   DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka memiliki peran dalam penggambaran dimana sumber tulisan itu diperoleh. Daftar pustaka akan digunakan pembaca untuk meninjau pengetahuan, pengalaman, bahkan pertanggungjawaban penulis buku rujukan tersebut. Selain itu, penulisan daftar pustaka juga ditujukan untuk mengantisipasi tuduhan plagiat kekayaan intelektual.
Nama pengarang
Tahun penerbitan
Judul artikel atau buku
Kota penerbitan
Nama perusahaan penerbit
Seiring dengan perkembangan zaman, sumber tulisan tidak hanya diperoleh dari media cetak seperti. Berikut ini cara penulisan daftar pustaka dengan refferensi dari buku, koran, majalah, internet, kamus dan lain sebagainya.
Penulisan daftar pustaka untuk penulisan karya tulis ilmiah:
CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA YANG BENAR
Menuliskan nama
Jika nama penulis panjang, maka tulis nama belakang kemudian koma diikuti nama depan dan sisanya diakhiri dengan tanda titik. Gelar tidak boleh ditulis dalam daftar pustaka.
Contoh: Ridwan Prayoga menjadi Prayoga, Ridwan., jika Dimas Adi Pratama menjadi Pratama, Jika singkatan ada di depan, maka tuliskan nama belakang dahulu kemudian diikuti koma, contoh J.K Thomas, maka ditulis Thomas, J.K.
Jika nama penulis banyak maka tulis yang pertama dulu kemudian sisa penulis dapat ditulis “dkk” (dan kawan-kawan). Jadi jikalau ada tiga atau empat nama pengarang maka cukup ditulis Farhan, Ahmad., dkk.
Tuliskan tahun penerbitan diikuti tanda titik
Tuliskan Judul buku diikuti tanda titik dan pastikan judul buku dicetak miring atau dicetak tebal kemudian diberi garis dibawahnya.
Berikutnya tuliskan kota tempat dimana buku tersebut diterbitkan yang diikuti dengan tanda (:) titik dua.
Setelah nama kota diberi titik dua maka selanjutnya tulis nama penerbit buku tersebut.
Jika referensi pengarangnya sama tetapi bukunya berbeda, anda bisa menuliskannya dibawah nama penulis serta diberi garis panjang.
Contoh:
Suprapti, Yeni & Eris Hermawan. 2010. Cara mengupdate antivirus. Bogor: Penebar Swadaya.
Jika dalam daftar pustaka tidak ditemukan:
nama maka ganti dengan anonym
tahun maka ganti dengan Tanpa tahun
Cara penulisan daftar pustaka yang bersumber atau diambil dari internet:
Tuliskan nama penulis (diikuti titik),
Tuliskan tahun penerbitan artikel tulis, tahun ini dalam tanda kurung (diikuti titik),
Tuliskan judul artikel dengan dicetak miring (diikuti titik),
Tuliskan kata “from” diikuti dengan alamat websitenya atau URL artikel lalu berilah tanda koma
Tuliskan tanggal kapan artikel itu diambil.
Sebaiknya pisahkan antara referensi dari internet, buku atau media cetak lainnya..
Contoh:
Putra.(2018). Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang Benar.  http://www.bebaspiknik.com/2018/09/cara-penulisan-daftar-pustaka-yang-benar.html, 29 Oktober 2018.

No comments:

Post a Comment

Kost-Pontianak

Terima Kost Khusus perorangan Idr 500rb/bln.  Tidak menerima pasangan/ berkeluarga.   Jalan Parit H. Husin 1, Gang. Keluarga no. 7/...